Apa itu cinta? Kedengaran begitu tak asing dengan kata itu? Ya. Setiap orang dengan mudahnya mengucapkan kata
CINTA. Definisi cinta pun berbeda-beda bagi setiap orang. Bagi ku, Cinta itu
nikmat untuk dirasakan, namun sulit diartikan bahkan susah untuk diterima
kenyataan. Jenis cinta pun banyak. Namun biasanya cinta dikaitkan dengan
hubungan tentang sepasang lelaki dan perempuan. Padahal, cinta bukan hanya
sekedar itu!
Aku mengenal apa itu cinta semenjak aku
duduk di bangku SMA. Ntah hukum apa yang ada di bumi ini, dimana katanya “jika
kamu sudah duduk di bangku SMA, maka kamu akan merasakan cinta”. Sebenarnya
cinta sudah dirasakan sejak kita lahir. Aku semakin mengerti apa arti cinta
ketika cinta ku tidak berbalas, ketika cinta ku dikhianati, ketika cintaku tak
ditanggapi, ketika cinta ku hanya dianggap sebagai perasaan biasa.
Jatuh cinta…
Sering sekali orang bilang “aku jatuh
cinta sama dia semenjak aku ketemu dia.” Sama halnya dengan ku. Aku juga sering
mengucapkan hal yang menurutku bodoh itu! Apa gunanya jatuh cinta? Sesering
mungkin aku jatuh cinta, kenapa semakin sering aku tersakiti oleh cinta? Apa
yang salah dengan cintaku? Apa cinta ku ini memiliki kutukan yang tak bias dipatahkan?
Kenapa setiap aku menyukai seseorang, ada saja yang menghalanginya? Kenapa?!
Aku menyukainya. Tetapi ternyata,
perasaanku hanya dianggap sebagai perasaan biasa. Ya. Awal mula aku menyukai
seseorang lelaki yang umurnya diatas ku. Senior. Ntah apa yang ada
dipikirannya, sehingga dia hanya menganggapku masih kecil dan belum dewasa. Kucoba
untuk tetap menyanyanginya. Sampai suatu ketika, aku merasa sudah muak dengan
semua ini. Ingin rasanya aku buang saja semua kata cinta yang selalu
menghinggapi di kepala ku ini. Omong kosong apa ini? Kenapa setiap orang yang
jatuh cinta, pasti selalu bilang indah. Kenapa aku tidak? Cinta yang seharusnya
mengajarkan aku artinya kebahagian. Namun kenapa cinta juga yang mengajarkan
aku artinya sakit. Mengajarkan aku kuat. Tegar. Berjuang. Setia. Lantas, apa
yang harus kukatakan kepada cinta? Terimakasih? Atau malah memaki hal bodoh semacam
cinta?
Aku mulai melupakan semua kenangan ku.
Dan menutup pintu hati ku dengan rapat. Cinta yang kuanggap indah, telah
mengubah ku menjadi orang yang menganggap cinta itu tidaklah penting! Ketika
aku sudah memutuskan untuk menutup hatiku untuk beberapa saat, kenapa cinta
bangun kembali? Lelaki dengan senyumnya yang ramah. Senyum itu mampu membuka
pintu hatiku sedikit demi sedikit. Aku awalnya hanya menganggap ini hal biasa.
Tetapi semakin lama semakin luar biasa. Ya! Tanpa kusadari aku jatuh cinta l a
g i. Sial! Cinta yang kuanggap hal bodoh memang mampu membuatku menjadi bodoh.Tapi
yang pasti, Cinta memang anugrah. Dan cinta bisa datang kapan saja.
Semakin hari aku semakin “bodoh”. Aku sudah kembali memutuskan bahwa cinta
memang indah. Aku menjadi robot yang terus diperintah oleh cinta! Tuanku adalah
cinta. Tak peduli lagi dengan masa lalu ku, aku menganggap dia memang
menyayangiku. Dan aku juga mencintainya. Lalu, haruskah aku menyesal dengan
masa lalu ku? Mungkin aku sudah belajar dari masa laluku.
Dan ternyata, aku salah. Plak! Seperti digampar
dengan keras oleh preman pasar, ketika melihat orang selama ini kau anggap
menyayangimu sedang duduk bersama dengan seorang wanita. Patah hati. Patah hati
menghasilkan air mata. 2 kali sudah cinta mengajarkan aku untuk tetap kuat!
Lalu, selama ini aku dianggap apa?!
Ntahlah. Sekarang apa gunanya cinta?
Jika cinta hanya mengajarkan mu untuk tetap kuat, untuk tetap tegar, untuk
tetap bahagia, lalu kenapa cinta juga yang membuatmu menangis? Salahkah aku
menyukai seseorang? Salahkah aku jatuh cinta? Tak bisakah aku merasakan
kebahagian dari cinta?
Setahun sudah aku menutup diri. Membiarkan
isi kepalaku dengan segala macam pertanyaan yang terus menghantui ku. Setiap
hari aku selalu berbicara dengan diri ku sendiri. Setiap hari aku selalu
bertanya kepada setiap orang tentang cinta. Terkadang aku tertawa sendiri dengan jawaban yang tak masuk diakal ku. Ya! cinta itu mematikan!
Kembali cinta ku alami, ketika aku
kembali bertemu dengan orang yang ku kenal sejak kecil. Betapa kagumnya aku
melihat dia yang sekarang dengan penampilan pertama sedang memakai jas sambil
duduk membiarkan jemari tangannya menari diatas tuts piano, setelah tak
berjumpa dengannya selama 10 tahun. Siapa yang tak kagum akan hal itu? Lalu,
kenapa cinta bangun kembali? Perasaan apa ini? Cinta? Atau hanya kagum? Awalnya aku hanya kagum. Tetapi, rasa cinta lebih besar dari rasa kagumku. Aku sudah
trauma dengan segala bentuk cinta. Cinta itu hanya omong kosong! Tapi semakin
aku memberikan sugesti semacam ini, semakin sering otak ku membayangkan
dirinya. 6 tahun adalah jarak yang tak mungkin untuk sebuah kata cinta. Ya. Umurku
dan umurnya terpaut 6 tahun. KENAPA SELALU SAJA ADA HALANGAN AKAN CINTA? Sampai
sekarang ini, hanya dia yang selalu kupikirkan. Tak ada yang lain. Apakah umur
yang berbeda jauh bisa mematahkan hati ku ini lagi??.
Entahlah. Semakin kau berusaha untuk
mematikan cinta, semakin kuat cinta untuk bangun kembali. Karena cinta tak akan
pernah mati. Sampai kapan pun. Cinta akan selalu hidup.
Namun sampai kapan cinta akan mematahkan
hati ku? Jawabannya. Sampai aku benar-benar menemukan orang yang tepat untuk
memperbaiki hatiku dan akan berusaha untuk tetap menjaganya agar tidak patah
lagi walau bentuknya sudah tidak utuh lagi. karena pasti ada kepingan yang hilang dari hati tersebut. ;’)