Rabu, 08 April 2015

Apa Gunanya CINTA?


Apa itu cinta? Kedengaran begitu tak asing dengan kata itu? Ya. Setiap orang dengan mudahnya mengucapkan kata CINTA. Definisi cinta pun berbeda-beda bagi setiap orang. Bagi ku, Cinta itu nikmat untuk dirasakan, namun sulit diartikan bahkan susah untuk diterima kenyataan. Jenis cinta pun banyak. Namun biasanya cinta dikaitkan dengan hubungan tentang sepasang lelaki dan perempuan. Padahal, cinta bukan hanya sekedar itu!
Aku mengenal apa itu cinta semenjak aku duduk di bangku SMA. Ntah hukum apa yang ada di bumi ini, dimana katanya “jika kamu sudah duduk di bangku SMA, maka kamu akan merasakan cinta”. Sebenarnya cinta sudah dirasakan sejak kita lahir. Aku semakin mengerti apa arti cinta ketika cinta ku tidak berbalas, ketika cinta ku dikhianati, ketika cintaku tak ditanggapi, ketika cinta ku hanya dianggap sebagai perasaan biasa.
Jatuh cinta…
Sering sekali orang bilang “aku jatuh cinta sama dia semenjak aku ketemu dia.” Sama halnya dengan ku. Aku juga sering mengucapkan hal yang menurutku bodoh itu! Apa gunanya jatuh cinta? Sesering mungkin aku jatuh cinta, kenapa semakin sering aku tersakiti oleh cinta? Apa yang salah dengan cintaku? Apa cinta ku ini memiliki kutukan yang tak bias dipatahkan? Kenapa setiap aku menyukai seseorang, ada saja yang menghalanginya? Kenapa?!
Aku menyukainya. Tetapi ternyata, perasaanku hanya dianggap sebagai perasaan biasa. Ya. Awal mula aku menyukai seseorang lelaki yang umurnya diatas ku. Senior. Ntah apa yang ada dipikirannya, sehingga dia hanya menganggapku masih kecil dan belum dewasa. Kucoba untuk tetap menyanyanginya. Sampai suatu ketika, aku merasa sudah muak dengan semua ini. Ingin rasanya aku buang saja semua kata cinta yang selalu menghinggapi di kepala ku ini. Omong kosong apa ini? Kenapa setiap orang yang jatuh cinta, pasti selalu bilang indah. Kenapa aku tidak? Cinta yang seharusnya mengajarkan aku artinya kebahagian. Namun kenapa cinta juga yang mengajarkan aku artinya sakit. Mengajarkan aku kuat. Tegar. Berjuang. Setia. Lantas, apa yang harus kukatakan kepada cinta? Terimakasih? Atau malah memaki hal bodoh semacam cinta?
Aku mulai melupakan semua kenangan ku. Dan menutup pintu hati ku dengan rapat. Cinta yang kuanggap indah, telah mengubah ku menjadi orang yang menganggap cinta itu tidaklah penting! Ketika aku sudah memutuskan untuk menutup hatiku untuk beberapa saat, kenapa cinta bangun kembali? Lelaki dengan senyumnya yang ramah. Senyum itu mampu membuka pintu hatiku sedikit demi sedikit. Aku awalnya hanya menganggap ini hal biasa. Tetapi semakin lama semakin luar biasa. Ya! Tanpa kusadari aku jatuh cinta l a g i. Sial! Cinta yang kuanggap hal bodoh memang mampu membuatku menjadi bodoh.Tapi yang pasti,  Cinta memang anugrah.  Dan cinta bisa datang kapan saja.
Semakin hari aku semakin “bodoh”.  Aku sudah kembali memutuskan bahwa cinta memang indah. Aku menjadi robot yang terus diperintah oleh cinta! Tuanku adalah cinta. Tak peduli lagi dengan masa lalu ku, aku menganggap dia memang menyayangiku. Dan aku juga mencintainya. Lalu, haruskah aku menyesal dengan masa lalu ku? Mungkin aku sudah belajar dari masa laluku.
Dan ternyata, aku salah. Plak! Seperti digampar dengan keras oleh preman pasar, ketika melihat orang selama ini kau anggap menyayangimu sedang duduk bersama dengan seorang wanita. Patah hati. Patah hati menghasilkan air mata. 2 kali sudah cinta mengajarkan aku untuk tetap kuat! Lalu, selama ini aku dianggap apa?!
Ntahlah. Sekarang apa gunanya cinta? Jika cinta hanya mengajarkan mu untuk tetap kuat, untuk tetap tegar, untuk tetap bahagia, lalu kenapa cinta juga yang membuatmu menangis? Salahkah aku menyukai seseorang? Salahkah aku jatuh cinta? Tak bisakah aku merasakan kebahagian dari cinta?
Setahun sudah aku menutup diri. Membiarkan isi kepalaku dengan segala macam pertanyaan yang terus menghantui ku. Setiap hari aku selalu berbicara dengan diri ku sendiri. Setiap hari aku selalu bertanya kepada setiap orang tentang cinta. Terkadang aku tertawa sendiri dengan jawaban yang tak masuk diakal ku. Ya! cinta itu mematikan!
Kembali cinta ku alami, ketika aku kembali bertemu dengan orang yang ku kenal sejak kecil. Betapa kagumnya aku melihat dia yang sekarang dengan penampilan pertama sedang memakai jas sambil duduk membiarkan jemari tangannya menari diatas tuts piano, setelah tak berjumpa dengannya selama 10 tahun. Siapa yang tak kagum akan hal itu? Lalu, kenapa cinta bangun kembali? Perasaan apa ini? Cinta? Atau hanya kagum? Awalnya aku hanya kagum. Tetapi, rasa cinta lebih besar dari rasa kagumku. Aku sudah trauma dengan segala bentuk cinta. Cinta itu hanya omong kosong! Tapi semakin aku memberikan sugesti semacam ini, semakin sering otak ku membayangkan dirinya. 6 tahun adalah jarak yang tak mungkin untuk sebuah kata cinta. Ya. Umurku dan umurnya terpaut 6 tahun. KENAPA SELALU SAJA ADA HALANGAN AKAN CINTA? Sampai sekarang ini, hanya dia yang selalu kupikirkan. Tak ada yang lain. Apakah umur yang berbeda jauh bisa mematahkan hati ku ini lagi??.
Entahlah. Semakin kau berusaha untuk mematikan cinta, semakin kuat cinta untuk bangun kembali. Karena cinta tak akan pernah mati. Sampai kapan pun. Cinta akan selalu hidup.

Namun sampai kapan cinta akan mematahkan hati ku? Jawabannya. Sampai aku benar-benar menemukan orang yang tepat untuk memperbaiki hatiku dan akan berusaha untuk tetap menjaganya agar tidak patah lagi walau bentuknya sudah tidak utuh lagi. karena pasti ada kepingan yang hilang dari hati tersebut. ;’)